36 Kata-Kata Bijak Emha Ainun Nadjib

36 Kata-Kata Bijak Emha Ainun Nadjib

1. "Kalau kau cukup makan sepiring nasi, kenapa harus sepiring setengah. Kalau kesehatanmu cukup dipenuhi dengan sebiji tempe, kenapa ambil dua?" (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Kalau kau cukup makan sepiring nasi, kenapa harus sepiring setengah. Kalau kesehatanmu cukup dipenuhi dengan sebiji tempe, kenapa ambil dua? (Emha Ainun Nadjib)

2. "Pelajaran terpenting bagi calon pemimpin adalah kesanggupan menjadi rakyat. Barangsiapa sanggup menjadi rakyat yang baik, itulah pemimpin yang baik. Maksudnya, Sikap mental seorang pemimpin haruslah sikap mental kerakyatan." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Pelajaran terpenting bagi calon pemimpin adalah kesanggupan menjadi rakyat. Barangsiapa sanggup menjadi rakyat yang baik, itulah pemimpin yang baik. Maksudnya, Sikap mental seorang pemimpin haruslah sikap mental kerakyatan. (Emha Ainun Nadjib)

3. "Hanya sunyi, yang sanggup mengajarkan kita, untuk tak mendua." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Hanya sunyi, yang sanggup mengajarkan kita, untuk tak mendua. (Emha Ainun Nadjib)

4. "Apa akhlak harus dipamerkan melalui pakaian?" (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Apa akhlak harus dipamerkan melalui pakaian? (Emha Ainun Nadjib)

5. "Anak-anak muda tak bisa hanya menggantungkan diri akan jadi pegawai negeri, pembengkakan populasi penduduk akan makin berbanding terbalik dengan penyediaan lapangan kerja, jadi yang akan tegak hidupnya adalah orang-orang yang bermental wiraswasta, yang tidak priyayi, yang ulet dan bersedia bekerja keras." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Anak-anak muda tak bisa hanya menggantungkan diri akan jadi pegawai negeri, pembengkakan populasi penduduk akan makin berbanding terbalik dengan penyediaan lapangan kerja, jadi yang akan tegak hidupnya adalah orang-orang yang bermental wiraswasta, yang tidak priyayi, yang ulet dan bersedia bekerja keras. (Emha Ainun Nadjib)

6. "Hidup ini bukan kamu sukses atau tidak, bukan menang atau kalah. Tapi Hidup di dunia ini apakah kamu bertahan berjuang bergantung pada Allah dalam keadaan apapun juga." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Hidup ini bukan kamu sukses atau tidak, bukan menang atau kalah. Tapi Hidup di dunia ini apakah kamu bertahan berjuang bergantung pada Allah dalam keadaan apapun juga. (Emha Ainun Nadjib)

7. "Keceriaan dan kenyamanan hidup tidak terlalu bergantung pada hal-hal di luar manusia melainkan bergantung pada kekayaan batin di dalam diri manusia." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Keceriaan dan kenyamanan hidup tidak terlalu bergantung pada hal-hal di luar manusia melainkan bergantung pada kekayaan batin di dalam diri manusia. (Emha Ainun Nadjib)

8. "Cinta bukanlah bertahan seberapa lama, tetapi seberapa jelas dan ke arah mana." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Cinta bukanlah bertahan seberapa lama, tetapi seberapa jelas dan ke arah mana. (Emha Ainun Nadjib)

9. "Agama adalah perilaku, agama adalah sikap. Dan semua agama mengajarkan kesantunan, kasih sayang dan Cinta kasih sesama." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Agama adalah perilaku, agama adalah sikap. Dan semua agama mengajarkan kesantunan, kasih sayang dan Cinta kasih sesama. (Emha Ainun Nadjib)

10. "Surga itu gak penting, fokuskan dirimu hanya pada Tuhan." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Surga itu gak penting, fokuskan dirimu hanya pada Tuhan. (Emha Ainun Nadjib)

11. "Kalau kamu kehilangan kepekaan terhadap keindahan, kamu tidak menemukan apa-apa di dunia." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Kalau kamu kehilangan kepekaan terhadap keindahan, kamu tidak menemukan apa-apa di dunia. (Emha Ainun Nadjib)

12. "Katakanlah Aku tidak perlu pernyataan cintamu, yang aku butuhkan adalah kamu mencintaiku." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Katakanlah Aku tidak perlu pernyataan cintamu, yang aku butuhkan adalah kamu mencintaiku. (Emha Ainun Nadjib)

13. "Kebanyakan manusia berjuang mengada-adakan dirinya. Menonjol-nonjolkan dirinya, bahkan untuk itu mereka meniadakan mahluk selainnya. Sampai tega meniadakan Tuhannya, itulah kematian." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Kebanyakan manusia berjuang mengada-adakan dirinya. Menonjol-nonjolkan dirinya, bahkan untuk itu mereka meniadakan mahluk selainnya. Sampai tega meniadakan Tuhannya, itulah kematian. (Emha Ainun Nadjib)

14. "Yang lebih kalian cari bukanlah kebaikan melainkan kekayaan, yang lebih kalian buru bukanlah keluhuran melainkan kenyamanan, dan pada posisi seperti itu kalian selalu merasa lebih tinggi derajat dibanding orang kecil." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Yang lebih kalian cari bukanlah kebaikan melainkan kekayaan, yang lebih kalian buru bukanlah keluhuran melainkan kenyamanan, dan pada posisi seperti itu kalian selalu merasa lebih tinggi derajat dibanding orang kecil. (Emha Ainun Nadjib)

15. "Menyepi itu penting, supaya kamu benar-benar bisa mendengar apa yang menjadi isi dari keramaian." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Menyepi itu penting, supaya kamu benar-benar bisa mendengar apa yang menjadi isi dari keramaian. (Emha Ainun Nadjib)

16. "Yang penting bukan apakah kita menang atau kalah, Tuhan tidak mewajibkan manusia untuk menang sehingga kalah pun bukan dosa, yang penting adalah apakah seseorang berjuang atau tak berjuang." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Yang penting bukan apakah kita menang atau kalah, Tuhan tidak mewajibkan manusia untuk menang sehingga kalah pun bukan dosa, yang penting adalah apakah seseorang berjuang atau tak berjuang. (Emha Ainun Nadjib)

17. "Seseorang tidak akan memperjuangkan perubahan dari ketidakbenaran menjadi kebenaran ketika yang harus ia perlihara adalah kemapanannya dalam ketidakbenaran." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Seseorang tidak akan memperjuangkan perubahan dari ketidakbenaran menjadi kebenaran ketika yang harus ia perlihara adalah kemapanannya dalam ketidakbenaran. (Emha Ainun Nadjib)

18. "Agama kurang diperkenalkan sebagai berita gembira dan janji cinta, melainkan sebagai tukang cambuk, pendera dan satpam yang otoriter." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Agama kurang diperkenalkan sebagai berita gembira dan janji cinta, melainkan sebagai tukang cambuk, pendera dan satpam yang otoriter. (Emha Ainun Nadjib)

19. "Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan ini adalah perlombaan dalam kebaikan. Bukan perlombaan keunggulan satu sama lain." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan ini adalah perlombaan dalam kebaikan. Bukan perlombaan keunggulan satu sama lain. (Emha Ainun Nadjib)

20. "Jangan paksa orang untuk mencintaimu. Tagihlah dirimu untuk mencintai siapapun." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Jangan paksa orang untuk mencintaimu. Tagihlah dirimu untuk mencintai siapapun. (Emha Ainun Nadjib)

21. "Hakikat hidup bukanlah apa yang kita ketahui, bukan buku-buku yang kita baca atau kalimat-kalimat yang kita pidatokan, melainkan apa yang kita kerjakan, apa yang paling mengakar di hati, jiwa dan inti kehidupan kita." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Hakikat hidup bukanlah apa yang kita ketahui, bukan buku-buku yang kita baca atau kalimat-kalimat yang kita pidatokan, melainkan apa yang kita kerjakan, apa yang paling mengakar di hati, jiwa dan inti kehidupan kita. (Emha Ainun Nadjib)

22. "Jangan hidup di dunia jika tidak menemukan akhirat." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Jangan hidup di dunia jika tidak menemukan akhirat. (Emha Ainun Nadjib)

23. "Jangan mati-matian mengejar sesuatu yang tak bisa dibawa mati." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Jangan mati-matian mengejar sesuatu yang tak bisa dibawa mati. (Emha Ainun Nadjib)

24. "Tuhan tidak sakit hati oleh keingkaran kamu. Tetapi Tuhan sangat tersakiti jika kamu berpura-pura menyembah-Nya." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Tuhan tidak sakit hati oleh keingkaran kamu. Tetapi Tuhan sangat tersakiti jika kamu berpura-pura menyembah-Nya. (Emha Ainun Nadjib)

25. "Tidak apa-apa kalau ilmu agamamu masih pas-pasan, itu malah membuatmu menjadi rendah hati. Banyak orang yang sudah merasa tahu ilmu agama, malah menjadikannya tinggi hati." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Tidak apa-apa kalau ilmu agamamu masih pas-pasan, itu malah membuatmu menjadi rendah hati. Banyak orang yang sudah merasa tahu ilmu agama, malah menjadikannya tinggi hati. (Emha Ainun Nadjib)

26. "Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus, kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus, kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah. (Emha Ainun Nadjib)

27. "Empati adalah salah satu unsur yang harus ada dalam menjalin hubungan, Antara satu sama lain harus saling menghargai dan memahami karena pada dasarnya cinta adalah saling melengkapi. Selalu berusaha merasakan apa yang dirasakan pasangannya juga adalah salah satu wujud nyata dari cinta." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Empati adalah salah satu unsur yang harus ada dalam menjalin hubungan, Antara satu sama lain harus saling menghargai dan memahami karena pada dasarnya cinta adalah saling melengkapi. Selalu berusaha merasakan apa yang dirasakan pasangannya juga adalah salah satu wujud nyata dari cinta. (Emha Ainun Nadjib)

28. "Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga ia berlaku seperti samudera yang menampung sampah-sampah?" (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga ia berlaku seperti samudera yang menampung sampah-sampah? (Emha Ainun Nadjib)

29. "Engkau bisa mencintai meskipun tanpa cinta." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Engkau bisa mencintai meskipun tanpa cinta. (Emha Ainun Nadjib)

30. "Dunia ini masih dipimpin oleh orang yang lebih memilih kenyang meskipun dijadikan budak, dari pada lapar tapi bertahan harga dirinya." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Dunia ini masih dipimpin oleh orang yang lebih memilih kenyang meskipun dijadikan budak, dari pada lapar tapi bertahan harga dirinya. (Emha Ainun Nadjib)

31. "Tuhan tidak menuntut kita untuk sukses. Tuhan hanya menyuruh kita berjuang tanpa henti." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Tuhan tidak menuntut kita untuk sukses. Tuhan hanya menyuruh kita berjuang tanpa henti. (Emha Ainun Nadjib)

32. "Agama itu letaknya di dapur. Tidak masalah mau pakai wajan merk apa di dapur, yang utama adalah makanan yang disajikan di warung sehat. Maka ukuran keberhasilan orang beragama bukan pada sholat atau umrohnya, melainkan pada perilakunya." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Agama itu letaknya di dapur. Tidak masalah mau pakai wajan merk apa di dapur, yang utama adalah makanan yang disajikan di warung sehat. Maka ukuran keberhasilan orang beragama bukan pada sholat atau umrohnya, melainkan pada perilakunya. (Emha Ainun Nadjib)

33. "Kalian berbicara bahwa dunia semakin rusak dan akan semakin rusak. Siapa yang merusak? Kalian sendiri." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Kalian berbicara bahwa dunia semakin rusak dan akan semakin rusak. Siapa yang merusak? Kalian sendiri. (Emha Ainun Nadjib)

34. "Orang boleh salah, agar dengan demikian ia berpeluang menemukan kebenaran dengan proses autentiknya sendiri." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Orang boleh salah, agar dengan demikian ia berpeluang menemukan kebenaran dengan proses autentiknya sendiri. (Emha Ainun Nadjib)

35. "Bila air yang sedikit dapat menyelamatkanmu (dari rasa haus), tak perlu meminta air lebih banyak yang barangkali dapat membuatmu tenggelam. Maka selalulah belajar cukup dengan apa yang kamu miliki." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Bila air yang sedikit dapat menyelamatkanmu (dari rasa haus), tak perlu meminta air lebih banyak yang barangkali dapat membuatmu tenggelam. Maka selalulah belajar cukup dengan apa yang kamu miliki. (Emha Ainun Nadjib)

36. "Dakwah yang utama bukan berupa kata-kata. Melainkan dari perilaku. Orang yang berbuat baik sudah berdakwah." (Emha Ainun Nadjib) Click to tweet

 

Dakwah yang utama bukan berupa kata-kata. Melainkan dari perilaku. Orang yang berbuat baik sudah berdakwah. (Emha Ainun Nadjib)

Load comments