29 Kata-Kata Bijak W.S. Rendra

29 Kata-Kata Bijak W.S. Rendra

1. "Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah, bagai udara panas yang selalu ada, bagai gerimis yang selalu membayang." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah, bagai udara panas yang selalu ada, bagai gerimis yang selalu membayang. (W.S. Rendra)

2. "Bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? Bahagia karena napas mengalir dan jantung berdetak, sedih karena pikiran diliputi bayang-bayang." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih? Bahagia karena napas mengalir dan jantung berdetak, sedih karena pikiran diliputi bayang-bayang. (W.S. Rendra)

3. "Politik adalah cara merampok dunia. Politik adalah cara menggulingkan kekuasaan, untuk menikmati giliran berkuasa." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Politik adalah cara merampok dunia. Politik adalah cara menggulingkan kekuasaan, untuk menikmati giliran berkuasa. (W.S. Rendra)

4. "Aku bertanya, tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet. Dan papan tulis papan tulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan. Apakah artinya berpikir bila terpisah dari masalah kehidupan?" (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Aku bertanya, tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet. Dan papan tulis papan tulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan. Apakah artinya berpikir bila terpisah dari masalah kehidupan? (W.S. Rendra)

5. "Hidup dalam khayalan, hidup dalam kenyataan tak ada bedanya. Karena khayalan dinyatakan, dan kenyataan dikhayalkan." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Hidup dalam khayalan, hidup dalam kenyataan tak ada bedanya. Karena khayalan dinyatakan, dan kenyataan dikhayalkan. (W.S. Rendra)

6. "Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi, maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Apabila kritik hanya boleh lewat saluran resmi, maka hidup akan menjadi sayur tanpa garam. (W.S. Rendra)

7. "Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki menjadi marabahaya menjadi isi kebon binatang." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki menjadi marabahaya menjadi isi kebon binatang. (W.S. Rendra)

8. "Kita tersenyum bukanlah karena sedang bersandiwara. Bukan karena senyuman adalah suatu kedok. Tetapi karena senyuman adalah suatu sikap. Sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama, nasib dan kehidupan." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Kita tersenyum bukanlah karena sedang bersandiwara. Bukan karena senyuman adalah suatu kedok. Tetapi karena senyuman adalah suatu sikap. Sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama, nasib dan kehidupan. (W.S. Rendra)

9. "Hidup adalah merjan-merjan kemungkinan yang terjadi dari keringat matahari tanpa kemantapan hati rajawali mata kita hanya melihat matamorgana." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Hidup adalah merjan-merjan kemungkinan yang terjadi dari keringat matahari tanpa kemantapan hati rajawali mata kita hanya melihat matamorgana. (W.S. Rendra)

10. "Langit tanpa rajawali adalah keluasan dan kebebasan tanpa sukma tujuh langit, tujuh rajawali, tujuh cakrawala, tujuh pengembara." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Langit tanpa rajawali adalah keluasan dan kebebasan tanpa sukma tujuh langit, tujuh rajawali, tujuh cakrawala, tujuh pengembara. (W.S. Rendra)

11. "Sebuah sangkar besi tidak bisa mengubah rajawali menjadi seekor burung nuri." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Sebuah sangkar besi tidak bisa mengubah rajawali menjadi seekor burung nuri. (W.S. Rendra)

12. "Suka duka kita bukanlah istimewa kerana setiap orang mengalaminya." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Suka duka kita bukanlah istimewa kerana setiap orang mengalaminya. (W.S. Rendra)

13. "Orang-orang miskin di jalan, yang tinggal di dalam selokan, yang kalah di dalam pergulatan, yang diledek oleh impian, janganlah mereka ditinggalkan." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Orang-orang miskin di jalan, yang tinggal di dalam selokan, yang kalah di dalam pergulatan, yang diledek oleh impian, janganlah mereka ditinggalkan. (W.S. Rendra)

14. "Bila kamu remehkan mereka, di jalan kamu akan diburu bayangan. Tidurmu akan penuh igauan dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Bila kamu remehkan mereka, di jalan kamu akan diburu bayangan. Tidurmu akan penuh igauan dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka. (W.S. Rendra)

15. "Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan? Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan?" (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan? Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan? (W.S. Rendra)

16. "Bukanlah maut yang mampu menggetarkan hatiku, melainkan hidup yang tak hidup karena kehilangan daya serta kehilangan fitrahnya." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Bukanlah maut yang mampu menggetarkan hatiku, melainkan hidup yang tak hidup karena kehilangan daya serta kehilangan fitrahnya. (W.S. Rendra)

17. "Mencintaimu adalah bahagia & sedih; bahagia karna memilikimu dalam kalbu; sedih karena kita sering berpisah." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Mencintaimu adalah bahagia & sedih; bahagia karna memilikimu dalam kalbu; sedih karena kita sering berpisah. (W.S. Rendra)

18. "Bukan maut yang menggetarkan hatiku, Tetapi hidup yang tidak hidup karena kehilangan daya dan kehilangan fitrahnya." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Bukan maut yang menggetarkan hatiku, Tetapi hidup yang tidak hidup karena kehilangan daya dan kehilangan fitrahnya. (W.S. Rendra)

19. "Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi, Keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi, Keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. (W.S. Rendra)

20. "Ibuku. Aku telah menemukan jodohku. Janganlah kau cemburu. Hendaknya hatimu yang baik itu mengerti: pada waktunya aku mesti kau lepaskan pergi." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Ibuku. Aku telah menemukan jodohku. Janganlah kau cemburu. Hendaknya hatimu yang baik itu mengerti: pada waktunya aku mesti kau lepaskan pergi. (W.S. Rendra)

21. "Bumi kita adalah tempat pautan yang sah. Bumi kita adalah kehormatan. Bumi kita adalah juwa dari jiwa. Ia adalah bumi nenek moyang. Ia adalah bumi waris yang sekarang. Ia adalah bumi waris yang akan datang." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Bumi kita adalah tempat pautan yang sah. Bumi kita adalah kehormatan. Bumi kita adalah juwa dari jiwa. Ia adalah bumi nenek moyang. Ia adalah bumi waris yang sekarang. Ia adalah bumi waris yang akan datang. (W.S. Rendra)

22. "Kekayaan melimpah. Kemiskinan melimpah. Darah melimpah. Ludah menyembur dan melimpah." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Kekayaan melimpah. Kemiskinan melimpah. Darah melimpah. Ludah menyembur dan melimpah. (W.S. Rendra)

23. "Mamma yang tercinta, akhirnya kutemukan juga jodohku, seseorang yang bagai kau: sederhana dalam tingkah dan bicara serta sangat menyayangiku." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Mamma yang tercinta, akhirnya kutemukan juga jodohku, seseorang yang bagai kau: sederhana dalam tingkah dan bicara serta sangat menyayangiku. (W.S. Rendra)

24. "Kita adalah kepribadian dan harga kita adalah kehormatan kita." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Kita adalah kepribadian dan harga kita adalah kehormatan kita. (W.S. Rendra)

25. "Rajawali terbang tinggi membela langit dengan setia dan ia akan mematuk kedua matamu wahai, kamu, pencemar langit yang durhaka." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Rajawali terbang tinggi membela langit dengan setia dan ia akan mematuk kedua matamu wahai, kamu, pencemar langit yang durhaka. (W.S. Rendra)

26. "Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh. Hidup adalah untuk mengolah hidup, bekerja membalik tanah, memasuki rahsia langit dan samodra, serta mencipta dan mengukir dunia." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh. Hidup adalah untuk mengolah hidup, bekerja membalik tanah, memasuki rahsia langit dan samodra, serta mencipta dan mengukir dunia. (W.S. Rendra)

27. "Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar. Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar. Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju. (W.S. Rendra)

28. "Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran? Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan. Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran? Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan. Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka. (W.S. Rendra)

29. "Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkan Isyarat-isyarat getaran ajaib menggerakkan penaku." (W.S. Rendra) Click to tweet

 

Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkan Isyarat-isyarat getaran ajaib menggerakkan penaku. (W.S. Rendra)

Load comments