102 Kata-Kata Bijak Buya Hamka

102 Kata-Kata Bijak Buya Hamka

1. "Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani. Meskipun bagaimana kita mengelak dari ketentuan yang tersebut dalam nasib itu, tiadalah dapat, tetapi harus patuh kepada perintahnya." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani. Meskipun bagaimana kita mengelak dari ketentuan yang tersebut dalam nasib itu, tiadalah dapat, tetapi harus patuh kepada perintahnya. (Buya Hamka)

2. "Waktu bagi orang Islam adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Waktu bagi orang Islam adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan. (Buya Hamka)

3. "Riwayat lama tutuplah sudah sekarang buka lembaran baru. Baik hentikan termenung gundah, apalah guna lama terharu." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Riwayat lama tutuplah sudah sekarang buka lembaran baru. Baik hentikan termenung gundah, apalah guna lama terharu. (Buya Hamka)

4. "Kita memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kita memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari. (Buya Hamka)

5. "Manusia itu asalnya dari tanah, makan hasil tanah, berdiri di atas tanah, dan akan kembali ke tanah. Lalu kenapa masih bersifat langit?" (Buya Hamka) Click to tweet

 

Manusia itu asalnya dari tanah, makan hasil tanah, berdiri di atas tanah, dan akan kembali ke tanah. Lalu kenapa masih bersifat langit? (Buya Hamka)

6. "Sebesar-besar atau seberat-berat urusan, jangan dihadapi dengan muka berkerut, kerut muka itu dengan sendirinya menambahkan lagi kerut pekerjaan itu." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Sebesar-besar atau seberat-berat urusan, jangan dihadapi dengan muka berkerut, kerut muka itu dengan sendirinya menambahkan lagi kerut pekerjaan itu. (Buya Hamka)

7. "Tetapi Tuan, kemustahilan itulah yang kerap kali memupuk cinta." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Tetapi Tuan, kemustahilan itulah yang kerap kali memupuk cinta. (Buya Hamka)

8. "Satu hati lebih mahal dari pada senyuman. Satu jiwa lebih berharga dari pada sebentuk cincin." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Satu hati lebih mahal dari pada senyuman. Satu jiwa lebih berharga dari pada sebentuk cincin. (Buya Hamka)

9. "Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang. (Buya Hamka)

10. "Jangan takut jatuh, kerana yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Yang takut gagal, kerana yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, kerana dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Jangan takut jatuh, kerana yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Yang takut gagal, kerana yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, kerana dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua. (Buya Hamka)

11. "Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa. (Buya Hamka)

12. "Oleh sebab itu maka bertambah tinggi perjalanan akal, bertambah banyak alat pengetahuan yang dipakai, pada akhirnya bertambah tinggi pulalah martabat Iman dan Islam seseorang." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Oleh sebab itu maka bertambah tinggi perjalanan akal, bertambah banyak alat pengetahuan yang dipakai, pada akhirnya bertambah tinggi pulalah martabat Iman dan Islam seseorang. (Buya Hamka)

13. "Apakah keuntungan dan bahagianya cinta yang tiada berpengharapan? Bukankah cinta itu sudah satu keuntungan dan pengharapan?" (Buya Hamka) Click to tweet

 

Apakah keuntungan dan bahagianya cinta yang tiada berpengharapan? Bukankah cinta itu sudah satu keuntungan dan pengharapan? (Buya Hamka)

14. "Hidup terbina antara pahit dan manis. Jikalau selalu saja pahit, hati akan menjadi rawan; dan kalau senantiasa saja manis, hati akan menjadi bosan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Hidup terbina antara pahit dan manis. Jikalau selalu saja pahit, hati akan menjadi rawan; dan kalau senantiasa saja manis, hati akan menjadi bosan. (Buya Hamka)

15. "Takut akan kena cinta, itulah dua sifat dari cinta, cinta itulah yang telah merupakan dirinya menjadi suatu ketakutan, cinta itu kerap kali berupa putus harapan, takut cemburu, hiba hati dan kadang-kadang berani." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Takut akan kena cinta, itulah dua sifat dari cinta, cinta itulah yang telah merupakan dirinya menjadi suatu ketakutan, cinta itu kerap kali berupa putus harapan, takut cemburu, hiba hati dan kadang-kadang berani. (Buya Hamka)

16. "Jaranglah orang berjasa yang mendapat pangkat dunia. Sebab pangkat dunia itu didapat dengan saling berebutan dan saling berkejaran, saling menekan, dan saling memfitnah." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Jaranglah orang berjasa yang mendapat pangkat dunia. Sebab pangkat dunia itu didapat dengan saling berebutan dan saling berkejaran, saling menekan, dan saling memfitnah. (Buya Hamka)

17. "Bukan dilarang membuat cita-cita yang baru, tetapi berfikirlah dengan wajar. Yang akan datang itu disyukuri, yang telah ada itu lebih disyukuri lagi." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Bukan dilarang membuat cita-cita yang baru, tetapi berfikirlah dengan wajar. Yang akan datang itu disyukuri, yang telah ada itu lebih disyukuri lagi. (Buya Hamka)

18. "Tali yang paling kuat untuk tempat bergantung adalah tali pertolongan Allah." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Tali yang paling kuat untuk tempat bergantung adalah tali pertolongan Allah. (Buya Hamka)

19. "Jika kau goreskan luka di hati ibumu, surga sudah bukan menjadi milikmu." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Jika kau goreskan luka di hati ibumu, surga sudah bukan menjadi milikmu. (Buya Hamka)

20. "Orang yang berakal pergi ke medan perang membawa senjata. Berbantah dan bertukar pikiran dengan cukup alasan. Berlawan dengan kekuatan. Karena dengan akallah tercapai hidup, dengan budi tenanglah hati, dengan pikiran tercapai maksud, dengan ilmu ditaklukkan dunia." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Orang yang berakal pergi ke medan perang membawa senjata. Berbantah dan bertukar pikiran dengan cukup alasan. Berlawan dengan kekuatan. Karena dengan akallah tercapai hidup, dengan budi tenanglah hati, dengan pikiran tercapai maksud, dengan ilmu ditaklukkan dunia. (Buya Hamka)

21. "Bangunlah kekasih ku umat Melayu. Belahan asal satu turunan bercampur darah dari dahulu persamaan nasib jadi kenangan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Bangunlah kekasih ku umat Melayu. Belahan asal satu turunan bercampur darah dari dahulu persamaan nasib jadi kenangan. (Buya Hamka)

22. "Tiga rukun yang benar dan perlu dalam mencapai keutamaan; yaitu dengan tabiat, dengan pengalaman, dan dengan pelajaran." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Tiga rukun yang benar dan perlu dalam mencapai keutamaan; yaitu dengan tabiat, dengan pengalaman, dan dengan pelajaran. (Buya Hamka)

23. "Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan di antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan. (Buya Hamka)

24. "Air mata berasa asin itu karena air mata adalah garam kehidupan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Air mata berasa asin itu karena air mata adalah garam kehidupan. (Buya Hamka)

25. "Kalau hidup hanya sekedar hidup, kera di rimba juga hidup. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kerbau di sawah juga kerja." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kalau hidup hanya sekedar hidup, kera di rimba juga hidup. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kerbau di sawah juga kerja. (Buya Hamka)

26. "Tidak ada karib atau kerabat yang lebih setia daripada seorang teman yang menyokong dan membantu membesarkan hati memberanikan kita di dalam menempuh suatu perbuatan baik." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Tidak ada karib atau kerabat yang lebih setia daripada seorang teman yang menyokong dan membantu membesarkan hati memberanikan kita di dalam menempuh suatu perbuatan baik. (Buya Hamka)

27. "Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan. (Buya Hamka)

28. "Hak dan kewajiban yang sama antara lelaki dan perempuan bukanlah berarti bahwa pekerjaan yang hanya bahu lelaki yang kuat memikulnya, lalu perempuan disuruh pula memikulnya." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Hak dan kewajiban yang sama antara lelaki dan perempuan bukanlah berarti bahwa pekerjaan yang hanya bahu lelaki yang kuat memikulnya, lalu perempuan disuruh pula memikulnya. (Buya Hamka)

29. "Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik. (Buya Hamka)

30. "Hanya menumpahkan air mata itulah kepandaian yang paling penghabisan bagi seorang wanita." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Hanya menumpahkan air mata itulah kepandaian yang paling penghabisan bagi seorang wanita. (Buya Hamka)

31. "Orang beradab pasti pandai menghormati keyakinan orang lain, walaupun dia sendiri tidak sesuai dengan keyakinan itu." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Orang beradab pasti pandai menghormati keyakinan orang lain, walaupun dia sendiri tidak sesuai dengan keyakinan itu. (Buya Hamka)

32. "Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah. (Buya Hamka)

33. "Semangat yang lemah buanglah jauh jiwa yang kecil segera besarkan yakin percaya iman pun teguh zaman hadapan penuh harapan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Semangat yang lemah buanglah jauh jiwa yang kecil segera besarkan yakin percaya iman pun teguh zaman hadapan penuh harapan. (Buya Hamka)

34. "Yang amat ajaib ialah peperangan di antara otak dan hati. Beberapa saat dia dapat dilupakan dan hati mengikut dengan patuh apa kehendak otak. Tapi bila kelihatan rumah tangganya, atau kelihatan rupanya sendiri, dan kadang-kadang bila namanya disebut orang, hati lupa akan perintah otak, ia kembali berdebar ia surut kepada kenang-kenangannya yang lama. Ini yang kerap kali mengalahkan anak anda." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Yang amat ajaib ialah peperangan di antara otak dan hati. Beberapa saat dia dapat dilupakan dan hati mengikut dengan patuh apa kehendak otak. Tapi bila kelihatan rumah tangganya, atau kelihatan rupanya sendiri, dan kadang-kadang bila namanya disebut orang, hati lupa akan perintah otak, ia kembali berdebar ia surut kepada kenang-kenangannya yang lama. Ini yang kerap kali mengalahkan anak anda. (Buya Hamka)

35. "Tegakkan cita-cita lebih dahulu sebelum berusaha." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Tegakkan cita-cita lebih dahulu sebelum berusaha. (Buya Hamka)

36. "Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat. (Buya Hamka)

37. "Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji. (Buya Hamka)

38. "Kita tidak pernah dapat berkorban begitu besar kepada mereka yang bersedia mengorbankan segalanya bagi kita." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kita tidak pernah dapat berkorban begitu besar kepada mereka yang bersedia mengorbankan segalanya bagi kita. (Buya Hamka)

39. "Kemerdekaan sauatu negara dapat dijamin teguh berdiri apabila berpangkal pada kemerdekaan jiwa." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kemerdekaan sauatu negara dapat dijamin teguh berdiri apabila berpangkal pada kemerdekaan jiwa. (Buya Hamka)

40. "Bahwasanya cinta yang bersih dan suci (murni) itu, tidaklah tumbuh dengan sendirinya." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Bahwasanya cinta yang bersih dan suci (murni) itu, tidaklah tumbuh dengan sendirinya. (Buya Hamka)

41. "Dalam situasi apapun, jangan biarkan emosimu mengalahkan kecerdasanmu." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Dalam situasi apapun, jangan biarkan emosimu mengalahkan kecerdasanmu. (Buya Hamka)

42. "Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh. (Buya Hamka)

43. "Mengenal diri sendiri jauh lebih sukar daripada ingin mengetahui pribadi orang lain. Sebab itu, kenalilah dirimu sebelum mengenal pribadi orang lain." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Mengenal diri sendiri jauh lebih sukar daripada ingin mengetahui pribadi orang lain. Sebab itu, kenalilah dirimu sebelum mengenal pribadi orang lain. (Buya Hamka)

44. "Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya. Berani menegakkan keadilan, walaupun mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya. Berani menegakkan keadilan, walaupun mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian. (Buya Hamka)

45. "Kegunaan harta tidak dimungkiri. Tetapi ingatlah yang lebih tinggi ialah cita-cita yang mulia." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kegunaan harta tidak dimungkiri. Tetapi ingatlah yang lebih tinggi ialah cita-cita yang mulia. (Buya Hamka)

46. "Keutamaan ialah suatu kesenian, di dalam mencapai kebahagiaan diri sendiri, dengan jalan membahagiakan orang lain." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Keutamaan ialah suatu kesenian, di dalam mencapai kebahagiaan diri sendiri, dengan jalan membahagiakan orang lain. (Buya Hamka)

47. "Tuan boleh kata muslim itu fanatik, tapi tuan juga harus denga kata hati tuan bahwa itu adalah modal besar bagi kemerdekaan Indonesia. Untuk tuan tahu, itu bukanlah ranatik, itu adalah gairah." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Tuan boleh kata muslim itu fanatik, tapi tuan juga harus denga kata hati tuan bahwa itu adalah modal besar bagi kemerdekaan Indonesia. Untuk tuan tahu, itu bukanlah ranatik, itu adalah gairah. (Buya Hamka)

48. "Cinta itu perang, yaitu perang yang hebat di dalam rohani manusia. Bila jiwa yang suci beroleh kemenangan, kelak akan didapati seorang yang tulus, ikhlas luas faham, sabar dan terang hati. Jika ia kalah, akan didapati seorang putus asa sesat, lemah hati, kecil perasaan, bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan kepada diri sendiri." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Cinta itu perang, yaitu perang yang hebat di dalam rohani manusia. Bila jiwa yang suci beroleh kemenangan, kelak akan didapati seorang yang tulus, ikhlas luas faham, sabar dan terang hati. Jika ia kalah, akan didapati seorang putus asa sesat, lemah hati, kecil perasaan, bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan kepada diri sendiri. (Buya Hamka)

49. "Diribut runduklah padi; Dicupak datuk Temenggung; Hidup kalau tidak berbudi; Duduk tegak kemari canggung. Tegak rumah karena sendi; Runtuh budi rumah binasa; Sendi bangsa ialah budi; Runtuh budi runtuhlah bangsa." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Diribut runduklah padi; Dicupak datuk Temenggung; Hidup kalau tidak berbudi; Duduk tegak kemari canggung. Tegak rumah karena sendi; Runtuh budi rumah binasa; Sendi bangsa ialah budi; Runtuh budi runtuhlah bangsa. (Buya Hamka)

50. "Bertobat tidak hanya berarti menyesali dosa tetapi juga membenci dosa." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Bertobat tidak hanya berarti menyesali dosa tetapi juga membenci dosa. (Buya Hamka)

51. "Panggilan ayah dari anak-anak, ketika si buruh pulang dari pekerjaannya, adalah ubat duka dari dampratan majikan di kantor. Suara ayah dari anak-anak yang berdiri di pintu, itulah yang menyebabkan telinga menjadi tebal, walaupun gaji kecil. Suara ayah dari anak-anak, itulah urat tunggang dan pucuk bulat bagi peripenghidupan manusia." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Panggilan ayah dari anak-anak, ketika si buruh pulang dari pekerjaannya, adalah ubat duka dari dampratan majikan di kantor. Suara ayah dari anak-anak yang berdiri di pintu, itulah yang menyebabkan telinga menjadi tebal, walaupun gaji kecil. Suara ayah dari anak-anak, itulah urat tunggang dan pucuk bulat bagi peripenghidupan manusia. (Buya Hamka)

52. "Janji Tuhan sudah tajalli, mulialah umat yang teguh iman. Allah tak pernah mungkir janji tarikh riwayat jadi pedoman." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Janji Tuhan sudah tajalli, mulialah umat yang teguh iman. Allah tak pernah mungkir janji tarikh riwayat jadi pedoman. (Buya Hamka)

53. "Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi. (Buya Hamka)

54. "Pemuda haruslah mempunyai cita-cita tinggi supaya hidupnya berarti. Apabila cita-cita tercapai, terutama di hari tuanya, dia akan menekur melihat anak tangga yang dilaluinya dahulu dengan tersenyum." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Pemuda haruslah mempunyai cita-cita tinggi supaya hidupnya berarti. Apabila cita-cita tercapai, terutama di hari tuanya, dia akan menekur melihat anak tangga yang dilaluinya dahulu dengan tersenyum. (Buya Hamka)

55. "Kerana apabila saya bertemu dengan engkau, maka matamu yang sebagai bintang timur itu sentiasa menghilangkan susun kataku." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kerana apabila saya bertemu dengan engkau, maka matamu yang sebagai bintang timur itu sentiasa menghilangkan susun kataku. (Buya Hamka)

56. "Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras. (Buya Hamka)

57. "Kenal akan keindahan dan sanggup menyatakan keindahan itu kepada orang lain adalah bahagia." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kenal akan keindahan dan sanggup menyatakan keindahan itu kepada orang lain adalah bahagia. (Buya Hamka)

58. "Jangan tangisi yang telah hilang, tapi syukuri yang masih ada." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Jangan tangisi yang telah hilang, tapi syukuri yang masih ada. (Buya Hamka)

59. "Saya merasa ingat kepadanya adalah kemestian hidup saya, rindu kepadanya membukakan pintu angan-angan saya menghadapi zaman yang akan datang." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Saya merasa ingat kepadanya adalah kemestian hidup saya, rindu kepadanya membukakan pintu angan-angan saya menghadapi zaman yang akan datang. (Buya Hamka)

60. "Kalau yang bernama kemajuan itu meruntuhkan rumah tangga, meramaikan kedai kopi, memenuhi gedung-gedung bioskop, merusak akal budi, maka jadi setanlah kemajuan itu." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kalau yang bernama kemajuan itu meruntuhkan rumah tangga, meramaikan kedai kopi, memenuhi gedung-gedung bioskop, merusak akal budi, maka jadi setanlah kemajuan itu. (Buya Hamka)

61. "Kalau tuhan tidak menjadikan perhambaan dan perbudakan, tentu tidak akan timbul keinginan hendak mengejar kemerdekaan. Memang kalau tiada kesakitan, orang tidak mempunyai keinginan untuk mengejar kesenangan. Oleh itu tidak keterlaluan jika dikatakan bahawa sakit dan pedih adalah tangga menuju kejayaan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kalau tuhan tidak menjadikan perhambaan dan perbudakan, tentu tidak akan timbul keinginan hendak mengejar kemerdekaan. Memang kalau tiada kesakitan, orang tidak mempunyai keinginan untuk mengejar kesenangan. Oleh itu tidak keterlaluan jika dikatakan bahawa sakit dan pedih adalah tangga menuju kejayaan. (Buya Hamka)

62. "Hapuskanlah perasaan itu dari hatimu, jangan ditimbul-timbulkan juga. Engkau tentu memikirkan juga, bahwa emas tak setara dengan loyang, sutra tak sebangsa dengan benang." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Hapuskanlah perasaan itu dari hatimu, jangan ditimbul-timbulkan juga. Engkau tentu memikirkan juga, bahwa emas tak setara dengan loyang, sutra tak sebangsa dengan benang. (Buya Hamka)

63. "Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda. (Buya Hamka)

64. "Al Quran yang dibaca baik-baik adalah tanda jiwa yang kenyang akan makanan bergizi." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Al Quran yang dibaca baik-baik adalah tanda jiwa yang kenyang akan makanan bergizi. (Buya Hamka)

65. "Yang melemahkan semangat ada dua; pertama prasangka, kedua hati busuk." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Yang melemahkan semangat ada dua; pertama prasangka, kedua hati busuk. (Buya Hamka)

66. "Jika engkau telah mengetahui sesuatu, hendaklah engkau terus terang mempelajari sampai tahu benar. Dan kalau engkau belum tahu, katakan terus terang bahwa engkau belum tahu. Itulah dia pengetahuan. Orang yang mengaku segala tahu, bukanlah orang yang berpengetahuan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Jika engkau telah mengetahui sesuatu, hendaklah engkau terus terang mempelajari sampai tahu benar. Dan kalau engkau belum tahu, katakan terus terang bahwa engkau belum tahu. Itulah dia pengetahuan. Orang yang mengaku segala tahu, bukanlah orang yang berpengetahuan. (Buya Hamka)

67. "Cari pasangan itu gak mesti mapan, yang penting kamu tahu apa rencana dia untuk ke depannya. Dan profesinya tidak perlu harus ini dan itu. Memang cinta butuh makan, namun ada satu perasaan ketika kamu mau untuk berjuang bersama, maka itu lebih terasa nikmat." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Cari pasangan itu gak mesti mapan, yang penting kamu tahu apa rencana dia untuk ke depannya. Dan profesinya tidak perlu harus ini dan itu. Memang cinta butuh makan, namun ada satu perasaan ketika kamu mau untuk berjuang bersama, maka itu lebih terasa nikmat. (Buya Hamka)

68. "Positif, bukan negatif. Aktif, bukan pasif." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Positif, bukan negatif. Aktif, bukan pasif. (Buya Hamka)

69. "Hujung akal itu fikir, pangkal agama itu zikir." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Hujung akal itu fikir, pangkal agama itu zikir. (Buya Hamka)

70. "Jika kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri, para Nabi tidak perlu ada untuk keselamatan kita." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Jika kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri, para Nabi tidak perlu ada untuk keselamatan kita. (Buya Hamka)

71. "Emas tak setara dengan loyang. Sutra tak sebangsa dengan benang." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Emas tak setara dengan loyang. Sutra tak sebangsa dengan benang. (Buya Hamka)

72. "Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya. (Buya Hamka)

73. "Bahwasanya air mata tiadalah ia memilih tempat untuk jatuh, tidak pula memilih waktu untuk turun." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Bahwasanya air mata tiadalah ia memilih tempat untuk jatuh, tidak pula memilih waktu untuk turun. (Buya Hamka)

74. "Seseorang yang memburu cinta adalah laksana memburu kijang di rimba belantara. Bertambah diburu, bertambah jauh dia lari. Akhirnya tersesat dalam rimba, tak bisa pulang lagi." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Seseorang yang memburu cinta adalah laksana memburu kijang di rimba belantara. Bertambah diburu, bertambah jauh dia lari. Akhirnya tersesat dalam rimba, tak bisa pulang lagi. (Buya Hamka)

75. "Undang-undang adab dan budi pekerti membentuk kemerdekaan bekerja. Undang-undang akal membentuk kemerdekaan berfikir. Dengan jalan menambah kecerdasan akal, bertambah murnilah kemerdekaan berfikir." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Undang-undang adab dan budi pekerti membentuk kemerdekaan bekerja. Undang-undang akal membentuk kemerdekaan berfikir. Dengan jalan menambah kecerdasan akal, bertambah murnilah kemerdekaan berfikir. (Buya Hamka)

76. "Kemunduran negara tidak akan terjadi kalau tidak kemunduran budi dan kekusutan jiwa." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kemunduran negara tidak akan terjadi kalau tidak kemunduran budi dan kekusutan jiwa. (Buya Hamka)

77. "Kadang-kadang cinta bersifat tamak dan loba, kadang-kadang was-was dan kadang-kadang putus asa." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kadang-kadang cinta bersifat tamak dan loba, kadang-kadang was-was dan kadang-kadang putus asa. (Buya Hamka)

78. "Lebih banyak orang menghadapi kematian di atas tempat tidur daripada orang yang mati di atas pesawat. Tetapi kenapa lebih banyak orang yang takut mati ketika menaiki pesawat daripada orang yang takut menaiki tempat tidur." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Lebih banyak orang menghadapi kematian di atas tempat tidur daripada orang yang mati di atas pesawat. Tetapi kenapa lebih banyak orang yang takut mati ketika menaiki pesawat daripada orang yang takut menaiki tempat tidur. (Buya Hamka)

79. "Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman anak kecil, senyum yang sebenarnya senyum, senyum yang tidak disertai apa-apa." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman anak kecil, senyum yang sebenarnya senyum, senyum yang tidak disertai apa-apa. (Buya Hamka)

80. "Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan. (Buya Hamka)

81. "Biarpun seribu kapal tenggelam di lautan. Namun, cita-cita manusia tidak pernah padam." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Biarpun seribu kapal tenggelam di lautan. Namun, cita-cita manusia tidak pernah padam. (Buya Hamka)

82. "Saat kau dilahirkan engkau menangis tetapi orang lain ketawa, tetapi berjuanglah sampai di saat kau mati, orang lain menangisi kepergianmu tetapi engkau tertawa dalam senyuman." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Saat kau dilahirkan engkau menangis tetapi orang lain ketawa, tetapi berjuanglah sampai di saat kau mati, orang lain menangisi kepergianmu tetapi engkau tertawa dalam senyuman. (Buya Hamka)

83. "Nafsu yang menyebabkan marah dan dengki." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Nafsu yang menyebabkan marah dan dengki. (Buya Hamka)

84. "Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. (Buya Hamka)

85. "Saya akan pikul rahasia itu jika engkau percayakan kepada saya dan saya akan masukkan ke dalam perbendaharaan hati saya dan kemudian saya kunci pintunya erat-erat. Kunci itu akan saya lemparkan jauh-jauh sehingga seorang pun tak dapat mengambilnya kedalam lagi." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Saya akan pikul rahasia itu jika engkau percayakan kepada saya dan saya akan masukkan ke dalam perbendaharaan hati saya dan kemudian saya kunci pintunya erat-erat. Kunci itu akan saya lemparkan jauh-jauh sehingga seorang pun tak dapat mengambilnya kedalam lagi. (Buya Hamka)

86. "Hanya orang takut yang bisa jadi berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakuti. Maka bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Hanya orang takut yang bisa jadi berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakuti. Maka bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani. (Buya Hamka)

87. "Kalau nyata harta benda tak dapat menangkis sakit, tidak dapat menolak demam, tidak dapat menghindarkan maut, nyatalah bahwa kesusahan yang menimpa orang kaya serupa dengan kesusahan yang menimpa orang miskin." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Kalau nyata harta benda tak dapat menangkis sakit, tidak dapat menolak demam, tidak dapat menghindarkan maut, nyatalah bahwa kesusahan yang menimpa orang kaya serupa dengan kesusahan yang menimpa orang miskin. (Buya Hamka)

88. "Tuhan menilai apa yang kita beri dengan melihat apa yang kita simpan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Tuhan menilai apa yang kita beri dengan melihat apa yang kita simpan. (Buya Hamka)

89. "Hendaklah adab sopan anak-anak itu dibentuk sejak kecil karena ketika kecil mudah membentuk dan mengasuhnya. Belum dirusakkan oleh adat kebiasaan yang sukar ditinggalkan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Hendaklah adab sopan anak-anak itu dibentuk sejak kecil karena ketika kecil mudah membentuk dan mengasuhnya. Belum dirusakkan oleh adat kebiasaan yang sukar ditinggalkan. (Buya Hamka)

90. "Jika ingin melihat orang islam maka lihatlah ketika hari raya idul fitri, itulah orang islam. Tetapi jika mau melihat orang beriman maka datanglah ke masjid ketika shalat subuh." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Jika ingin melihat orang islam maka lihatlah ketika hari raya idul fitri, itulah orang islam. Tetapi jika mau melihat orang beriman maka datanglah ke masjid ketika shalat subuh. (Buya Hamka)

91. "Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang. (Buya Hamka)

92. "Semakin banyak ilmu, semakin lapang hidup. Semakin kurang ilmu, semakin sempit hidup." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Semakin banyak ilmu, semakin lapang hidup. Semakin kurang ilmu, semakin sempit hidup. (Buya Hamka)

93. "Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan. (Buya Hamka)

94. "Supaya engkau mendapat sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Supaya engkau mendapat sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang. (Buya Hamka)

95. "Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman bagaikan lentera di tangan pencuri." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun ilmu tanpa iman bagaikan lentera di tangan pencuri. (Buya Hamka)

96. "Perempuan itu adalah makhluk yang kalau disakiti dia ingat betul siapa yang menyakitinya dan itu tersimpan dalam di dalam hatinya. Tapi dia lupa, dia juga sering menyakiti orang lain." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Perempuan itu adalah makhluk yang kalau disakiti dia ingat betul siapa yang menyakitinya dan itu tersimpan dalam di dalam hatinya. Tapi dia lupa, dia juga sering menyakiti orang lain. (Buya Hamka)

97. "Jika engkau fakir miskin, senangkan pulalah hatimu, karena engkau telah terlepas dari suatu penyakit jiwa, penyakit kesombongan yang selalu menimpa orang kaya. Senangkanlah hatimu karena tiada orang yang akan hasad dan dengki kepada engkau lagi, lantaran kemiskinanmu. Kefakiran dan kemiskinan adalah nikmat, yang tidak ada jalan bagi orang lain buat kecil hati, dan tidak ada pintu bagi kebencian." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Jika engkau fakir miskin, senangkan pulalah hatimu, karena engkau telah terlepas dari suatu penyakit jiwa, penyakit kesombongan yang selalu menimpa orang kaya. Senangkanlah hatimu karena tiada orang yang akan hasad dan dengki kepada engkau lagi, lantaran kemiskinanmu. Kefakiran dan kemiskinan adalah nikmat, yang tidak ada jalan bagi orang lain buat kecil hati, dan tidak ada pintu bagi kebencian. (Buya Hamka)

98. "Orang berakal hidup untuk masyarakatnya, bukan buat dirinya sendiri." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Orang berakal hidup untuk masyarakatnya, bukan buat dirinya sendiri. (Buya Hamka)

99. "Tahan menderita kepahitan hidup sehingga penderitaan menjadi kekayaan adalah bahagia." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Tahan menderita kepahitan hidup sehingga penderitaan menjadi kekayaan adalah bahagia. (Buya Hamka)

100. "Satu-satunya alasan kita untuk hadir di dunia ini adalah untuk menjadi saksi atas keesaan Allah." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Satu-satunya alasan kita untuk hadir di dunia ini adalah untuk menjadi saksi atas keesaan Allah. (Buya Hamka)

101. "Jika ghirah telah hilang dari hati, gantinya hanya satu, yaitu kain kafan tiga lapis. Sebab kehilangan ghirah sama dengan mati." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Jika ghirah telah hilang dari hati, gantinya hanya satu, yaitu kain kafan tiga lapis. Sebab kehilangan ghirah sama dengan mati. (Buya Hamka)

102. "Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat." (Buya Hamka) Click to tweet

 

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. (Buya Hamka)

Load comments